Kisah mawar yg bengkok
Pd suatu hari, andi dan ayahnya berjalan-jalan ke sebuah taman bunga di dekat desanya.
Saat dia mengamati pohon demi pohon, ia melihat batang sebuah pohon mawar tua yang rantingnya melengkung (bengkok).
Dia mencoba untuk meluruskan batang pohon itu, namun ia di marahi oleh pengurus kebun utk tidak meluruskannya, karna rantingnya sudah tua. Lalu, pengurus kebun itu menceramahi anak kecil itu mengenai sebuah batang pohon yg bengkok ini.
"Andi, km lihat kan, ranting pohon tua ini. Bukannkah ini berbeda dg yg lainnya?" kata pengurus kebun itu. "Iya pak, ini warnanya coklat dan lebih keras di banding yg lainnya", jawab Andi. "Coba km lihat pohon mawar yg masih muda ini, jika kita ubah arah rantingnya, ia masih bisa bengkok. Namun coba yg tua ini" pinta pengurus kebun itu. "keras dan sulit untuk di bengkokan pak", kata Andi. "Nah, beginilah pula manusia. Kita juga bagaikan pohon atau tanaman lainnya". kata pengurus kebun. "Maksudnya, kita kalau saat bayi tangannya di bengkokkan, saat dewasa nanti bengkok terus? Gitu pak?" tanya Andi. "Bukan begitu maksudnya. Saat manusia masih muda, sifat, ahlak, dan kebiasaannya bisa di ubah. Pd masa itu, sangat mudah utk memperbaiki sifat. Jika sudah Terbiasa, maka akan mudah melakukannya di lain waktu. Jika kamu terbiasa untuk menghafalkan Al-Qur'an, maka akan mudah menghafalkannya pd setiap waktu jika kamu terus berlatih, sehingga akan menjadi hobi. saat kau dewasa, kamu tidak akan mudah lepas dari bacaan Al-Qur'an. Jika km melakukan kegiatan yg baik, maka di masa depan kamu akan baik pula. Namun jika sebaliknya, km akan terbiasa utk bertindak kriminal, dan menjadi musuh masyarakat." tutur pengurus kebun itu. "Owh, gitu ya pak. Jadi, saat kita masih muda, kita harus membiasakan diri untuk berbuat yg bermanfaat agar di masa depan kita bisa menjadi apa yg kita inginkan dan tercapai." kata Andi.
"Benar sekali nak!".
Pd suatu hari, andi dan ayahnya berjalan-jalan ke sebuah taman bunga di dekat desanya.
Saat dia mengamati pohon demi pohon, ia melihat batang sebuah pohon mawar tua yang rantingnya melengkung (bengkok).
Dia mencoba untuk meluruskan batang pohon itu, namun ia di marahi oleh pengurus kebun utk tidak meluruskannya, karna rantingnya sudah tua. Lalu, pengurus kebun itu menceramahi anak kecil itu mengenai sebuah batang pohon yg bengkok ini.
"Andi, km lihat kan, ranting pohon tua ini. Bukannkah ini berbeda dg yg lainnya?" kata pengurus kebun itu. "Iya pak, ini warnanya coklat dan lebih keras di banding yg lainnya", jawab Andi. "Coba km lihat pohon mawar yg masih muda ini, jika kita ubah arah rantingnya, ia masih bisa bengkok. Namun coba yg tua ini" pinta pengurus kebun itu. "keras dan sulit untuk di bengkokan pak", kata Andi. "Nah, beginilah pula manusia. Kita juga bagaikan pohon atau tanaman lainnya". kata pengurus kebun. "Maksudnya, kita kalau saat bayi tangannya di bengkokkan, saat dewasa nanti bengkok terus? Gitu pak?" tanya Andi. "Bukan begitu maksudnya. Saat manusia masih muda, sifat, ahlak, dan kebiasaannya bisa di ubah. Pd masa itu, sangat mudah utk memperbaiki sifat. Jika sudah Terbiasa, maka akan mudah melakukannya di lain waktu. Jika kamu terbiasa untuk menghafalkan Al-Qur'an, maka akan mudah menghafalkannya pd setiap waktu jika kamu terus berlatih, sehingga akan menjadi hobi. saat kau dewasa, kamu tidak akan mudah lepas dari bacaan Al-Qur'an. Jika km melakukan kegiatan yg baik, maka di masa depan kamu akan baik pula. Namun jika sebaliknya, km akan terbiasa utk bertindak kriminal, dan menjadi musuh masyarakat." tutur pengurus kebun itu. "Owh, gitu ya pak. Jadi, saat kita masih muda, kita harus membiasakan diri untuk berbuat yg bermanfaat agar di masa depan kita bisa menjadi apa yg kita inginkan dan tercapai." kata Andi.
"Benar sekali nak!".