Saat ini sebagian pemuda Indonesia terjebak dalam romantisme historis kegemilangan peran pemuda dalam sejarah bangsa. Peristiwa atau momen bersejarah yang melibatkan pemuda di dalamnya diperingati dan dijadikan bahan pembicaraan tanpa tahu harus melakukan apa. Sementara itu, sebagian pemuda lainnya terjebak dalam kenikmatan surga dunia. Kemewahan, kesenangan, pesta dan hura-hura menjadi keseharian mereka. Tanpa pernah peduli dengan kondisi bangsa.
Pada saat ini ketika alam demokrasi dan ruang kebebasan telah terbuka maka peran pemuda akan berbeda dari sebelumnya. Peran untuk mengkritisi penguasa dan memperhatikan rakyat jelata tetap harus dijalankan. Di sisi lain, peran untuk masuk dalam kekuasaan dan menjadi penentu kebijakan jangan ditinggalkan. Sudah saatnya pemuda berperan dalam proses pengambilan kebijakan yang akan menentukan hitam putihnya sejarah bangsa ini.
Pemuda harus menjadi aktor dalam proses pengambilan kebijakan. Menurut Birkland (2001) aktor dalam proses pengambilan kebijakan terbagi dua kategori yaitu official dan unofficial actors. Official actors adalah mereka yang terlibat dalam proses pengambilan kebijakan publik melalui status atau kewajiban konstitusionalnya. Mereka memiliki kekuasaan untuk membuat dan menjalankan kebijakan. Pihak yang termasuk dalam official actors adalah lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Oleh karena itu, pemuda saat ini harus masuk ke dalam lingkaran kekuasaan dengan cara menjadi bagian dari ketiga lembaga tersebut. Sebagian aktifis pemuda telah masuk dalam legislatif dengan cara membentuk partai politik sendiri atau masuk melalui partai politik yang sudah ada sebelumnya. Contoh partai politik yang didirikan oleh aktifis pemuda 1998 adalah Partai Keadilan Sejahtera. Mereka meneruskan estafet perjuangan dengan cara masuk ke dalam kekuasaan melalui lembaga legislatif.
.
Peran media massa dalam perencanaan agenda dan mobilisasi opini diungkapkan oleh Dye (2005). Media massa memiliki kekuatan besar dalam mengarahkan agenda pengambilan kebijakan yang harus diambil oleh pemerintah. Kekuatan media ini terletak dalam kemampuannya untuk melakukan mobilisasi opini dengan cara mempengaruhi masyarakat melalui jaringan media yang dimiliki. Mereka bisa menentukan apa yang layak untuk dibicarakan oleh masyarakat atau menjadi opini umum serta isu apa yang masuk dalam keranjang sampah.
Oleh karena itu, pemuda harus memiliki peran yang besar dalam media massa. Peran pemuda di bidang ini sangat penting agar mereka bisa mempengaruhi opini masyarakat. Sudah saatnya pemuda menjadi penulis, reporter, jurnalis, redaksi dan profesi lain di bidang media. Media massa harus dikuasai karena seperti yang dikatakan Alvin Toffler “siapa yang menguasai informasi maka dia akan menguasai dunia”.
Kelompok kepentingan atau interest groups juga memiliki peranan penting. Dye (2005) menyebutkan bahwa mereka bisa terlibat dalam memformulasikan kebijakan dan legitimasi kebijakan itu sendiri. Kelompok ini bisa mempengaruhi proses pengambilan kebijakan pemerintah melalui berbagai cara. Diantaranya yaitu direct lobbying kepada lembaga legislatif maupun eksekutif, kampanye, proses litigasi melalui jalur hukum dengan caraclass action terhadap kebijakan pemerintah dan mobilisasi masyarakat dengan cara demonstrasi atau yang lainnya untuk mempengaruhi pemerintah dan parlemen.
Bentuk kelompok kepentingan ini biasanya berupa non government organization (NGO) atau lembaga swadaya masyarakat (LSM). Para pemuda juga bisa memberikan kontribusi terhadap proses pengambilan kebijakan dengan cara mendirikan LSM. Lembaga yang didirikan harus fokus dalam bidang tertentu agar wilayah garapannya tidak terlalu luas. Kekuatan lembaga ini adalah mereka bisa bebas bergerak tanpa sekat wilayah, budaya, agama dan sebagainya.
Kontribusi pemuda masa kini untuk kemajuan bangsa tidak hanya bisa dilakukan melalui satu jalur saja. Banyak jalan menuju Roma, pepatah mengatakan seperti itu. Banyak jalan untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa. Kita tidak harus semuanya bersaing untuk masuk dalam lingkaran kekuasaan melalui pemilihan umum. Ada jalan lain yang bisa kita tempuh, walaupun jalan tersebut mungkin sepi dari popularitas dan fasilitas.
Pemuda kapanpun dan dimanapun ia berada adalah harapan bagi bangsanya. Harapan untuk perbaikan dan kemajuan ada di tangan mereka. Oleh karena itu, pemuda harus memiliki idealisme yang tinggi untuk bisa menanggung beban yang diberikan di pundaknya.
Peran pemuda dalam setiap episode sejarah tentu berbeda. Skenario yang akan dimainkan pasti tidak sama karena kebutuhannya pun sudah berbeda dari waktu sebelumnya. Saat ini pemuda bisa menjadi bagian dari official actors dalam proses pengambilan kebijakan dengan cara masuk dalam lingkaran kekuasaan melalui lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif. Kontribusi pemuda juga bisa melalui unofficial actors dengan mempengaruhi kebijakan pemerintah dari luar. Caranya dengan masuk dan berperan dalam partai politik, media massa, kelompok kepentingan atau interest group, organisasi riset atau lembaga penelitian.
Apapun dan bagaimanapun kontribusi pemuda dibutuhkan oleh bangsa ini. Kita tidak bisa menilai bahwa yang duduk dalam kekuasaan memiliki kontribusi yang lebih besar daripada mereka yang aktif untuk memberdayakan masyarakat. Jabatan atau kedudukan bukanlah tujuan. Ia hanyalah sarana untuk mencapai tujuan. Orang baik adalah orang yang paling banyak memberikan manfaat kepada orang lain. Semoga kita menjadi salah satunya.